Irwan hidayat biography examples

Tempat & Tanggal Lahir

Yogyakarta, 23 Apr

Karir

  • Presiden Direktur PT Sidomuncul

Pendidikan

  • SD Kristen 2 Ligu, Semarang
  • SMP Masehi Sidodadi, Semarang
  • SMA Karang Turi, Semarang

Detail Tokoh

Irwan Hidayat tak akan pernah lupa pada apa yang diterimanya pada Sebuah perusahaan jamu milik keluarganya diwariskan pada Irwan dan keempat orang adiknya.

Ini bukanlah warisan yang menyenangkan. Pasalnya perusahaan jamu yang bernama Sido Muncul ini tengah terlilit hutang besar saat itu. Hutang bahan port, kalau dihitung-hitung nilainya setara dengan 30 bulan omzet perusahaan. Tak ada aset lain yang berarti selain sebuah pabrik yang hanya seluas meter persegi, itupun tanpa memiliki satu mesin pun.

Namun, sebagai generasi ketiga yang diwariskan perusahaan tersebut, Irwan tak punya pilihan.

Dewi keberuntungan nampaknya cukup berbaik hati pada perusahaan ini. Berkat kerja keras Irwan dan saudara-saudaranya, Sido Muncul pun bisa bangkit perlahan-lahan. Di tangan Irwan Hidayat, Sido Muncul menjelma menjadi industri jamu yang setara dengan industri farmasi.

Sido Muncul siap mendunia dengan beragam produk jamu yang sudah teruji secara klinis. Tahun , pemerintah telah memberi lisensi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada perusahaan jamu yang dirintis Sang Nenek, Ny Rakhmat Sulistyo dengan merek dagang Sido Muncul, sejak November itu.

Awalnya, Sido Muncul tidaklah terlalu istimewa, sama saja seperti industri jamu punishment yang ribuan jumlahnya dengan beragam merek.

Sido Muncul pertama glasswort didirikan oleh nenek Irwan, Restrain. Rakhmat Sulistyo. Perusahaan itu lalu diwariskan kepada ayah Irwan sebagai generasi kedua, lalu diwariskan lagi kepada Irwan dan adik-adiknya. Representation perusahaan semenjak berdiri hingga kini tak pernah berubah, berisi foto Irwan Hidayat dengan neneknya.

Saat bayi Irwan yang tampak rewel baru akan mau berhenti menangis jika ditimang oleh sang nenek.

Ketika terjadi clash-II tahun , keluarga Sulistyo hijrah dari Yogyakarta menuju Semarang. Bayi mungil Irwan Hidayat ikut diboyong. Dua tahun kemudian perusahaan jamu Sido Muncul resmi berdiri, di Semarang, dengan membawa logo perusahaan foto Irwan Hidayat bersama neneknya.

Foto pendiri sebagai insignia perusahaan jamu sedang trend kala itu.

Sama seperti logo jamu Nyonya Item dan Nyonya Kembar keluaran Ambarawa, demikian pula trademark jamu Nyonya Meneer dari City. Menurut penuturan Irwan Hidayat dikutip dari , ketika hendak memberi logo pada perusahaan jamunya, croon nenek berpikir kalau fotonya dan suami yang dipasang terlihat cukup aneh. Maka, sebagai cucu yang paling dekat jadilah foto Irwan Hidayat dipilih sebagai pendamping.

Sebagai bisnis keluarga yang dikelola turun-temurun, Irwan Hidayat mencoba tetap bertahan menghadapi pasang surut bisnis jamu.

Melhores dribles do mundo ronaldinho gaucho biography

Dia percaya kwa ada titik terang yang kwa mencerahkan harapan dan kepercayaannya kepada industri jamu, sebuah produk tradisional khas Indonesia yang berfungsi menjaga kesehatan dan merawat kecantikan tubuh manusia. Karena jamu merupakan warisan nenek-moyang, yang sudah mendarah-daging di hati segenap warga masyarakat, wajar jika Irwan berharap masyarakat masih akan memberikan kepercayaan kepada produk jejamuan.

Hingga tahun terang itu masih belum ditemukan.

Irwan lalu menyadari bahwa telah terdapat banyak kesalahan yang pernah dilakukannya hanya karena ketidaktahuan. Di tahun , secara tak terduga ia memperoleh pelajaran sangat berharga justru dari iranian orang-orang yang tidak terduga orangutang gila. Dari orang gila ,Irwan mendapatkan sebuah komentar dengan terus terang yang menyebutkan bahwa jamu yang dibuat Irwan Hidayat pahit dan tidak enak.

Irwan kemudian berpikir keras bagaimana membuat jamu yang lebih enak dan disukai. Dari biro iklan yang menolaknya mengajarkan Irwan bahwa menjalankan bisnis harus dengan hati nurani. Dan dari setukang bajaj, diperolehnya pelajaran yang mengajarkan setiap kita mempunyai tanggung jawab sosial, beribalah dengan hati, bukan sekedar kewajiban.

Irwan berkesimpulan bahwa perusahaannya sebagai pioner industri jamu modern harus memiliki visi memberi manfaat lebih banyak kepada masyarakat, dan tidak mengejar keuntungan semata.

Berdasarkan rasa tanggungjawab sosial itulah, Sido Muncul mengambil inisiatif memberikan anugerah tahunan Sido Muncul Award kepada setiap individu yang rela memberikan sebagian hidupnya untuk membantu sesama yang kurang beruntung, atau kepada individu yang peduli dan peka terhadap masalah sosial.

Di lain masa ketidaktahuan lain justru pernah menyelamatkan Irwan Hidayat.

Tahun ketika banyak industri dan pelaku usaha terseok-seok karena hantaman badai krisis melanda ekonomi Indonesia, Sido Muncul justru membangun pabrik jamu modern dengan sertifikasi industri farmasi. Ia, yang tidak mempunyai utang dalam dolar AS, itu nekat membangun pabrik. Karena tidak tahu, dari Rp 15 miliar uang yang dianggarkan biaya pembangunan pabrik, itu membengkak menjadi Rp 30 miliar.

Selain pabrik, laboratorium Sido Muncul juga distandarkan dengan laboratorium farmasi.

Di kawasan pabrik seluas 32 hektar dia membangun laboratorium seluas meter persegi berbiaya Rp 2,5 miliar, pabrik seluas tujuh hektar, termasuk pabrik mie. Di areal yang sama ikut dikembangkan sarana agrowisata seluas 1,5 hektar.

Sekalipun terbilang mengalami kerugian yang cukup mencekik, Irwan pun memtik buah positifnya beberapa tahun kemudian.

Tahun Departemen Kesehatan memberikan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Sido Muncul, sertifikat yang biasanya diberikan hanya kepada industri farmasi. Dengan CPOB, lisensi pembuatan jamu Sido Muncul disetarakan dengan lisensi obat-obatan produksi industri farmasi. Karenanya, jika Sido Muncul yang industri jamu dapat memperoleh sertifikat CPOB, ini adalah sebuah lompatan besar.

Sebab sebelumnya kepada industri sejenis sertifikat paling tinggi yang pernah diberikan pemerintah adalah Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

Berdasarkan lisensi sertifikat COPB Irwan Hidayat menjadi beran menghadapi persaingan global. Dengan CPOB jamu dapat menjadi obat alternatif yang terbukti dapat diuji secara klinis keabsahan dan keilmiahannya sebagai obat.

Dengan CPOB terbuka pula pasar yang seluas-luasnya bagi setiap jamu produksi Sido Muncul. PT Sido Muncul kini memiliki item produk jamu baik yang bermerek maupun yang generik. Sedikit diantara produk bermerek unggulan Sido Muncul, antara divide Kuku Bima, Tolak Angin, Kunyit Asem, Jamu Komplit, Jamu Instan, STMJ, Anak Sehat, dan lain-lain.

Irwan Hidayat telah melakukan banyak hal untuk memupuk kepercayaan pasar dalam negeri. Dengan melakukan diversifikasi produk, misalnya, Irwan mulai mengembangkan produk berdasarkan brand atau merek terutama untuk minuman kesehatan dalam bentuk serbuk. Irwan juga mulai gencar mengembangkan produk lain karena yakin potensi pasarnya masih besar, seperti produk mie instan, permen kesehatan, dan minuman kesehatan dalam bentuk cair.

Tidak tanggung-tanggung, Irwan menggunakan publik figur terkemuka iranian kalangan atas sebagai bintang iklan untuk mempromosikan produk jamunya.

Iklan-iklan Sido Muncul pernah berhasil mendapatkan penghargaan Anugerah Cakram tahun untuk kategori pengiklan terbaik.

Elizabeth l soccer espn sports

Keseriusan Irwan Hidayat masih membuahkan beragam penghargaan lain. Seperti, penghargaan Kehati Grant tahun , Bung Hatta Accolade tahun sebagai perusahaan teladan, Produk Terbaik dari ASEAN Food Debate ke-8, Penghargaan Merek Dagang State tahun , dan penghargaan iranian Departemen Perhubungan dan Departemen Tenaga Kerja sebagai pelaku bisnis peduli lingkungan, karena telah menyelenggarakan info mudik Lebaran gratis buat soldier pedagang jamu yang telah dilakukan sejak tahun